jawaban uts pps semester 1

Asa Fiqhia
13010114120051
Bahasa dan Sastra Indonesia
Semester I
Kelas B

Jawaban Soal Ujian
1.      Perbedaan Pengertian Istilah ilmu sastra dalam buku Pengantar Pengkajian Sastra karya Redyanto Noor bagian dari sastra yang mempunyai ciri-ciri keilmuan , yaitu objek, teori, metode. Artinya, sastra dapat berlaku sebagi objek atau subjek penelitian. Dapat dipakai sebagai perangkat teori yang dijadikan alat penelitian, misalnya teori satra, kritik sastra dan sebagainya.
Sedangkan Pengertian Istilah pengetahuan sastra sendiri Ialah segala macam bentuk informasi sastra yang ada dipermukaan seperti misalnya judulnya, isinya, covernya, harganya dan lain-lain tanpa referensi apa pun.
Pengertian Istilah karya sastra adalah karangan yang mengandung nilai-nilai kebaikan yang ditulis dengan bahasa yang indah. Karya sastra juga digolongkan sebagai karya seni yang bersifat kreatif.

2.      Pada Hakikatnya karya sastra bersifat fiktif dan imajinatif. Meskipun demikian tapi tetap mengacu pada realitas dunia nyata. Karna sejatinya bahan untuk menciptakan karya sastra itu diambil dari gambaran pengarang itu semdiri tentang kehidupan.
Fungsi karya sastra
1)      Dulce et Utile (menyenangkan dan berguna). Berguna karena pengalaman jiwa yang dibeberkan dalam konkretasi cerita dan Menyenangkan karena cara pembeberannya.

2)      Karthasis (pencucian emosi)
Membebaskan pembaca sekaligus pengarang dari tekanan emosi, batin dan perasaan.
3)      Sebagai karya seni dan Komoditi
4)      Sebagai alat untuk memajukan kebudayaan dan mengembangkan peradaban.

3.      Pengertian Jarak estetika adalah jarak antara realitas karya sastra dan realitas sehari-hari.
Dalam penerapannya Ada sastrawan yang mengatakan semakin jauh jarak estetika suatu karya sastra maka semakin bernilai senilah karya sastra tersebut. Sebaliknya jika jarak estetika suatu karya sastra itu dekat maka karya satra itu dianggap tidak bernilai.
4.      Masih menurut buku Pengantar Pengkajian Sastra yang ditulis oleh bapak Redyanto Noor, Ilmu satra mencakup 3 bidang diantaranya:
1)      Teori satra adalah cabang ilmu sastra yang mempelajari teori kesusastraan, meliputi latar belakang sastra, istilah-istilah sastra, konsep (pengertian-pengertian) sastra, prinsip-prinsip (dasar-dasar) umum sastra, bermacam-macam gaya, komposisi, genre (jenis-jenis), pendekatan dan sebagainya.
2)      Sejarah sastra adalah cabang ilmu sastra yang mempelajari/menyusun perkembangan sastra dari awal hingga yang terakhir, mencakup sejarah lahirnya karya sastra, jenis-jenis sastra, perkembangan gaya, masalah periodisasi (pembabakan) sastra, kronologi, dan dialektika peristiwa-peristiwa sastra, perkembangan pemikiran manusia yang mengemuka dalam karya satra, perkembangan aliran-aliran sastra, dan sebagainya.
3)      Kritik sastra adalah cabang ilmu sastra yang mempelajari (menelaah) karya sastra dengan langsung memberikan pertimbangan baik dan buruk, kekurangan dan kelebihanatau bernilai tidaknya sebuah karya sastra.
Tiga bidang ilmu sastra tersebut dalam penerapannya saling berkaitan, saling mengisi dan melengkapi. Artinya implementasi kritik sastra membutuhkan teori sastra misal untuk mengkritik suatu novel dan sejarah sastra misal untuk mengetahui orisinalitas sebuah karya sastra.
Sejarah sastra membutuhkan teori sastra untuk dapat menyusun sejarah kelahiran, pertumbuhan, dan perkembangan karya sastra yang akurat dan objektif dibutuhkan teori penggolongan satra. Dan kritik sastra msalnya  , begitu pula teori sastra membutuhkan sejarah dan kritik sastra untuk menentukan penting tidaknya atau bernilai tidaknya sebuah karya sastra/ peristiwa sastra.
Teori sastra membutuhkan kritik sastra misalnya untuk menyusun teori tentang gaya, teknik bercerita dan sebagainya. Teori sastra juga membutuhkan sejarah satra misalnya untuk menyususn teori tentang angkatan, aliran, dan sebagainya.
5.      Pendekatan dalam telaah karya sastra ada dua yaitu:
1)      Pendekatan Intrinsik adalah telaah karya sastra dengan menganalisis unsur-unsur yang membangun sebuah karya sastra dari dalam. Unsur-unsur tersebut antara lain: tema, amanat, alur, plot, sudut pandang dan perwatakan/penokohan.
2)      Pendekatan Ekstrinsik adalah telaah karya sastra dengan memperhatikan unsur-unsur yang membangun karya sastra dari luar seperti: latar belakang penciptaan karya, kondisi masyarakat pada saat diciptakannya karya dan pandangan hidup pengarang.

Sedangkan unsur intrisik karya sastra fiksi adalah tema, amanat, alur, plot, sudut pandang, tokoh/penokohan, dan gaya bahasa. Unsur Intrisik Puisi sendiri ada 14 diantaranya: Tema, Tipografi, Nada, Rasa, Perasaan, Enjambemen, Kata konkret, Diksi, Akuilirik, Rima, Verivikasi, Majas, dan Citraan.
6.      Pendekatan dalam Kritik sastra:
1)      Pendekatan Mimetik, pendekatan ini bertolak pada pandangan bahwa suatu karya sastra adalah gambaran atau rekaan dari dunia dan kehidupan manusia.
2)      Pendekatan Pragmatik, pendekatan ini melihat kegunaan suatu karya sastra. Kegunaan ini dilihat dari segi hiburan, estetika, pendidikan, dan hal lainnya.
3)      Pendekatan ekspresif, pendekatan yang menekankan analisis pada kemampuan pengarang dalam mengekspresikan atau menuangkan idenya dalam wujud sastra. Biasanya pendekatan ini untuk mengkaji
4)      Pendekatan Objektif, Pendekatan ini melihat karya sastra sebagai karya yang berdiri sendiri. Karya sastra adalah objek yang mandiri dan memiliki dunianya sendiri.

7.      Sastra berhubungan dengan Psikologi karena:
1)      Penelitian jiwa pengarang sebagai tipe/individu.
2)      Penelitian proses penciptaan.
3)      Penelitian tipe‑tipe jiwa dan norma‑norma dalam karya sastra.
4)      Pengaruh sastra terhadap masyarakat

Sastra berhubungan dengan Sosiologi karena :
1)      Unsur-unsur dalam sastra bersifat sosial
2)      Sastra merupakan representasi kehidupan
3)      Kehidupan adalah kenyataan sosial yang dapat menjadi objek penciptaan sastra




8.     Berberapa sifat yang membedakan bahasa karya sastra dengan bahasa sehari-hari atau bahasa karangan ilmiah adalah:
a.          Bahasa sehari-hari atau bahasa karangan ilmiah bersifat denotatif artinya  bahasa yang hanya menunjuk pada pengertian primer seperti yang umum terdapat dalam kamus. Contoh Planet = Planet, benda di luar angkasa yang berbentuk bulat dan melakukan rotasi serta beergerak mengelilingi matahari. Seperti planet Bumi, Planet Mars, Planet Yupiter, dan sebagainya.
b.          Sedangkan Bahasa sastra bersifat, antara lain:
a)      Konotatif
Konotatif artinya selain bermakna denotative, maknanya sengaja ditautkan dengan pengertian lain, diberi atau ditambah sehingga mempunyai kemungkinan banyak tafsiran, makna ganda, penuh homonym, dan diresapi asosiasi. Satu kata dalam bahasa sastra akan mengasosiasikan pikiran kita kepada kejadian yang pernah, sedang, atau akan berlaku dalam bayangan pikiran.
Contoh: Bunga = melambangkan keindahan, keelokan dan kecantikan.

b)      Ekspresif
Ekspresif artinya mempunyai kemampuan mengungkapkan jiwa, perasaan, gagasan pengarang.
Contoh:           mentari bersinar dengan cerahnya
                        Aku melangkah dengan penuh semangat di dada
Dua baris mengungkapkan bahwa sang pengarang sedang merasa bahagia dan penuh semangat di hari itu.

c)      Sugestif
Sugestif artinya secara sadar atau tidak, langsung atau tidak, bahasa maupun menyarankan, mempengaruhi jiwa / perasaan / asosiasi pembaca / pendengar. Contoh: Bedah perutnya masih setan ia. (Rendra: BTAK) Meskipun perutnya sudah terluka parah tetapi masih mengamuk seperti setan. Kata bedah perut member sugesti betapa ngerinya luka yang diderita. Kata setan memberi sugesti lupa diri.