I.
Resensi Drama
A.
Sinopsis
Drama ini
menceritakan sebuah tempat bernama Mangir.
Tidak seperti daerah lainnya di kerajaan Mataram, Mangir
merupakan daerah Perdikan atau daerah bebas pajak pada masa kekuasaan Panembahan Senopati.
Karena hal ini Panembahan Senopati dibuat sedikit geram
sehingga berencana untuk menakhlukan daerah Mangir.
Panembahan Senapati menggunakan berbagai cara seperti politik, ideologi, dan
juga kekerasannya untuk memeperoleh kekuasaan tunggal atas Mangir bahkan dengan
mengorbankan Putrinya sendiri yaitu Pambayun. Dalam drama Mangir ini,
Panembahan Senapati menjebak Ki Ageng Mangir dan dengan segala caranya akhirnya
ia berhasil membawa Ki Ageng Mangir ke Kerajaan Mataram. Maksud dan tujuan
Panembahan Senapati mengundang Ki Ageng Mangir adalah untuk membunuhnya
berserta prajurit Perdikan Mangir. Panembahan Senapati akhirnya berhasil
membunuh Ki Ageng Mangir, bahkan di depan Putrinya sendiri yang tidak lain
adalah istri dari Ki Ageng Mangir dan memperoleh kekuasaan tunggal atas Mangir.
B.
Kelebihan Drama
Penggambaran Intrik dan Konflik
Perebutan kekuasaan begitu detail dan seru. Agaknya drama ini berisi sindiran
kepada para penguasa yang haus akan kekuasaan dan memandang sinis kepada
lawan-lawan politisnya. Drama ini juga cukup enak dibaca, tidak terlalu banyak
kata-kata yang sulit atau simbol-simbol sehingga memudahkan kita untuk memahami
ceritanya.
C.
Kekurangan Drama
Banyak adegan dan toko-tokoh yang
menurut saya percuma dan terkesan tidak terlalu mempengaruhi jalan cerita.
Tidak digambarkan bagaimana latar sosial dan ekonomi di daerah Mangir meskipun
yang menjadi inti pokok dalam cerita ini adalah perebutan kekuasaan Mangir.
D.
Sasaran
Drama ini cocok untuk semua
kalangan, banyak sekali unsur-unsur sejarah dalam drama ini, ya walaupun banyak
yang menyimpang dari fakta sejarah. Drama ini bahkan masih cocok diceritakan
kepada anak-anak untuk pendidikan karakter kepemimpinan dengan syarat bahasanya
diperhalus lagi.
II.
Hubungan Drama dengan unsur-unsur drama
A.
Alur : Maju
1.
Eksposisi
-Adegan dibuka oleh baru Klinting
yang sedang mengasah tombaknya
-Baru Klinting bercakap-cakap
dengan Suriwang
2.
Konflik
-Suriwang memberi tahu Baru
Klinting tentang rencana Panembahan Senopati untuk menguasai Mangir
-Baru Klinting menyatakan siap
memperjuangkan Mangir agar tetap menjadi tanah yang merdeka
3.
Komplikasi
-Datang Kimong utusan dari
kerajaan Mataram
-Setelah diinterogasi akhirnya
Kimong ketahuan bahwa dia adalah antek-atek mataram
4.
Klimaks
-Datang para Demang ke Mangir
-terjadi adu mulut antara pihak
Mataram dan Mangir
-terjadi perkelahian
5.
Resolusi
-Para Demang kalah berdebat
B.
Tokoh
1.
Protagonis : Wanabaya
Baru Klinting
2.
Tritagonis :Ki Ageng Mangir
Dewi Purbaningsih
Suriwang
Tumenggung Mandaraka
3.
Antagonis : Panembahan Senopati
Ki Ageng Pamanahan
Pangeran Purbalaya
4.
Kontagonis : Kimong
Tumenggung Jagaraga
Tumenggung Pringgalaya
Demang Pajang
Demang Jodog
Demang Pandak
Demang Pantalan
C.
Latar
1.
Tempat : Mangir
2.
Waktu : Pada masa kerajaan Mataram
dikuasai Panembahan Senopati
3.
Suasana : Penuh semangat
berapi-api
D.
Tema: Perebutan
Kekuasaan
E.
Amanat: Keserakahan dan Ambisi
justru bisa menghancurkan tujuan kita sendiri