DAMPAK ADANYA LINGKUNGAN KAMPUS TERHADAP
PERTUMBUHAN EKONOMI DI DAERAH SEKITAR KAMPUS
Disusun Oleh:
Asa Fiqhia
Rosalina Nur Khaniva
Muwafikoh
Gita Puspitasari
Novita Riyanti
UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
SEMESTER I
TAHUN 2014
I.
PENDAHULUAN
Di Indonesia banyak
sekali terdapat perguruan tinggi baik itu negeri maupun swasta.
Kampus-kampus dari perguruan tinggi tersebut terletak di berbagai daerah. Ada
yang di Pusat Kota, Pinggir Kota, Bahkan ada yang terletak di daerah Perdesaan.
Kalau kita lihat perguruan tinggi di luar negeri kebanyakan membangun kampusnya
di daerah yang tidak terlalu ramai oleh aktifitas warga nya, kampus di luar
negeri kebanyakan didirikan di daerah pinggiran kota agar para mahasiswa nya
merasa nyaman belajar disitu, terhindar dari kebisingan dan terjebak macet
serta agar biaya hidup selama menjadi mahasiswa di situ tidak terlalu mahal.
Tapi juga supaya tidak terlalu jauh jika Ingin berkunjung ke pusat kota. Contoh
universitas di luar negeri yang terletak di pinggiran kota adalah Oxford
University yang dibangun di Wellington Square, Cambridge
University yang ada di Trinity Ln, Cambridge CB2 1TN, Havard University yang
ada di Cambridge, MA 02138, dan masih banyak lagi. Tentu tidak semua perguruan
tinggi diluar negeri terletak di Pinggiran kota, ada juga perguruan tinggi di
luar negeri yang terletak di pusat kota.
Lalu bagaimana dengan Indonesia ?
perguruan tinggi di Indonesia yang terletak di Pinggiran Kota antara Lain,
Universitas Indonesia yang ada di Depok, Jakarta Selatan. Universitas,
Universitas Mulawarman yang ada di Gunung Kalua, Kalimantan Timur. Universitas
Diponegoro yang ada di Tembalang, Semarang. Universitas Halu Oleo yang terletak
di pingiran kota Kendari Sulawesi tenggara dan Masih banyak lagi. Tentunya
tujuan meletakan kampus-kampus tersebut di pinggiran kota sama dengan tujuan
perguruan tinggi di luar negeri. Namun sayang saya rasa tujuan itu tak
terrealisasi dengan sempurna karena kenyataan nya malah berbandik terbalik
dengan harapan yang di inginkan.
II.
LANDASAN TEORI
A.
Pengertian-Pengertian
1.
Pengertian
Lingkungan Kampus
Lingkungan kampus berarti, sebuah kompleks
atau daerah tertutup yang merupakan kumpulan gedung-gedung universitas
atau perguruan tinggi. Bisa pula berarti sebuah cabang daripada universitas sendiri. Misalkan Universitas
Indonesia di Jakarta.
2.
Pengertian
Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah proses
perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju
keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat
diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian
yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan
ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.
B.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan Ekonomi
Faktor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah:
1.
Faktor Sumber Daya Manusia
Sama halnya
dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh SDM.
Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan, cepat
lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauhmana sumber daya
manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk
melaksanakan proses pembangunan.
2.
Faktor Sumber Daya Alam
Sebagian
besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam dalam melaksanakan
proses pembangunannya. Namun, sumber daya alam saja tidak menjamin keberhasilan
proses pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampaun sumber daya
manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya alam
yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang, kekayaan
hasil hutan dan kekayaan laut.
3.
Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mendorong adanya percepatan
proses pembangunan, pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan
manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi,
kualitas dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan
dan pada akhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian.
4.
Faktor Budaya
Faktor
budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang
dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses
pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat
mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur,
ulet dan sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan
diantaranya sikap anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.
5.
Sumber Daya Modal
Sumber daya
modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan kualitas IPTEK.
Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan
dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat
meningkatkan produktivitas.
III.
PEMBAHASAN
A.
Dampak Wilayah
Kampus terhadap Mata Pencaharian Masyarakat di Daerah Sekitar Kampus
Mata pencaharian masyarakat biasanya dipengaruhi
oleh dimana ia bertempat tinggal. Misalkan orang tersebut tinggal di pegunungan
yang tanahnya subur biasanya orang
tersebut berprofesi sebagai petani. Jika tinggal di tepi pantai biasanya
orang tersebut berprofesi sebgai Nelayan, jika tinggal di daerah pertambangan
biasanya orang tersebut akan berprofesi sebagai penambang dan sebagainya.
Berdirinya kampus secara tidak langsung ikut
mempengaruhi jenis mata pencaharian para warga yang tinggal di sekitar kampus. Jenis
usaha yang dijalankan masyarakat di sekitar kampus antara lain :
1)
Usaha Penyewaan
tempat tinggal/Kos
Ini adalah jenis usaha
yang pasti kita temui di wilayah sekitar kampus. Jenis usaha ini muncul
dikarenakan mahasiswa tidak hanya berasal dari wilayah tersebut tapi juga dari
luar daerah, luar provinsi, bahkan luar negeri. Tarif kos nya bervariasi
tergantung dari fasilitas yang ditawarkan dan Jarak kos itu dari Kampus.
2)
Usaha Warung
Makan
Ada beberapa faktor yang menyebabkan Usaha
warung makan ini menjamur di wilayah sekitar kampus
·
Pertama karena
mahasiswa tidak memasak sendiri ketita dia Ingin makan. Alasanya
bermacam-macam, entah itu karena para mahasiswa itu tidak bisa memasak, tidak
punya waktu untuk memasak, malas untuk memasak, tidak punya bahan makanan untuk
dimasak, tidak punya peralatan untuk memasak, dan lain sebagainya.
·
Kedua karena
Membeli makanan di warung makan bagi para mahasiswa yang tinggal sendirian di
kos-kosan dianggap lebih hemat daripada harus memasak sendiri.
·
Ketiga karena
rumah warga tersebut tidak cukup atau kurang memadai jika di pakai untuk
Kos-kosan
3)
Usaha Laundry
Pakaian
Alasan usaha laundry pakaian muncul
karena :
·
Mahasiswa tidak
bisa mencuci baju sendiri
·
Mahasiswa tidak
punya waktu untuk mencuci baju sendiri
·
Fasilitas di Kos-kosan
tidak memungkinkan bagi mahasiswa untuk mencuci baju sendiri. Seperti air yang
tidak cukup untuk mencuci, tidak ada tempat untuk mencuci baju atau tempat
untuk mencuci baju nya sempit. Tidak ada tempat untuk menjemur baju sendiri dan
tidak ada peralatan untuk mencuci seperti ember.
·
Mahasiswa tidak
punya bahan untuk mencuci baju sendiri seperti Detergent dan pelembut pakaian
misalnya.
·
Mencuci baju di
tempat laundry bagi sebagian mahasiwa dianggap lebih efesian dan menghemat
waktu.
4)
Usaha Fotocopy
dan Penjualan alat tulis dan Kantor
Usaha fotocopy dan penjualan alat
tulis dan kantor muncul karena
seringkali dosen memerintahkan mahasiswa nya untuk memfotocopy materi darinya
ataupun soal-soal untuk dikerjakan mahasiswa darinya.
Usaha fotocopy biasanya dibarengi dengan
usaha penjualan alat tulis kantor.
5)
Usaha Rental
Komputer dan Warnet
Usaha rental komputer dan warnet penting
adanya untuk membantu mahasiswa yang belum mempunya PC/Komputer/laptop dalam
mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen.
6)
Usaha Makanan
dan Minuman kecil-kecilan
Selain usaha warung makan usaha makanan
dan minuman kecil-kecilan juga menjamur di wilayah sekitar kampus. Contoh usaha
kecil-kecilan ini antara lain, penjualan siomay, Batagor, Buah dingin, Cireng
Cimol, Es dawet, es cendol, Jus Buah dan minuman blender lainya dan masih
banyak lainya. Usaha ini membantu mahasiwa ketika lapar tapi tidak ingin makan
yang berat-bera
7)
Usaha penjualan
kebutuhan rumah tangga
Meskipun banyak minimarket-minimarket
yang berdiri disekitar kampus. Tapi ada pula warga yang membuat rumahnya
sebagai toko yang menjual kebutuhan rumah tangga seperti sembako, Sabun cuci,
sabun mandi, sampo, dan lain-lain
8)
Usaha Angkutan
Umum
Mahasiwa yang kos-kosan nya lumayan jauh
dari kampus serta tidak mempunyai kendaraan seringkali memanfaatkan jasa
angkutan umum ketika mereka berangkat ke kampus dan pulang dari Kampus.
B.
Dampak Wilayah
Kampus terhadap Biaya Kebutuhan hidup di Sekitar Wilayah Kampus
Dampak adanya wilayah kampus yang kebanyakan dihuni
oleh para mahasiswa membuat harga-harga kebutuhan pokok ikut terpengaruh.
Menurut saya harga-harga kebutuhan pokok terutama makanan di wilayah kampus dan
sekitarnya lebih mahal daripada di wilayah yang bukan wilayah kampus. Mungkin
para pengusaha ini memanfaatkan para mahasiswa untuk meraup untung yang
sebesar-besarnya dengan menaikkan harga dagangan mereka diatas harga normal.
Mereka beranggapan bahwa mahasiswa pastilah mampu membeli dagangan mereka
karena mempunyai uang saku yang lebih banyak daripada pelajar. Padahal tidak semua
mahasiswa memiliki uang yang cukup untuk membeli dagangan mereka sehingga
seringkali mahasiswa memanfaatkan mie Instan untuk penghematan.
IV.
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Adanya kampus sangat mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi di wilayah kampus dan sekitar kampus. Dengan adanya kampus banyak
bermunculan usaha-usaha menengah sampai kecil-kecilan yang menargetkan para
mahasiwa sebagai sasaran konsumen nya. Usaha di sekitar kampus hampir selalu
memperoleh keuntungan karena pengusaha di sana tidak perlu susah-susah lagi
mencari Konsumen. Konsumen sudah ada pengusaha di sana tinggal memaksimalkan
kualitas pelayanan, menjamin mutu dan bermain harga dengan cerdik di sana.
Dengan adanya wilayah Kampus warga jadi memperoleh
mata pencaharian untuk kelangsungan hidup mereka. Sehingga status ekonomi
masyarakat di wilayah sekitar Kampus hampir tidak ada yang di bawah kemiskinan.
Tapi sayang adanya wilayah kampus ini justru membuat biaya hidup di wilayah
kampus dan sekitarnya menjadi cukup mahal. Akhirnya kita sebagai konsumenlah yang
harus pandai-pandai dalam mengatur keuangan agar tidak merasakan krisis di
akhir bulan. Kita juga harus bisa menyesuaikan belanja kita dengan kondisi
keuangan kita agar tidak konsumtif dan boros.