Mbangunin Orang Rumah Story



Membangunkan orang tidur adalah pekerjaan yang paling enggan aku lakoni. Mungkin sepertinya akan jadi pekerjaan sepele kalau yang dibangunin itu orang yang rajin atau orang yang memiliki jam tidur normal, namun lain ceritanya kalau aku di suruh mbangunin saudara-saudara laki-laki gue. Emmm  sebenarnya mending gue nyerah, kalau emakgue nggak terus-terusan bawel untuk menyuruhku mbangunin mereka. Kenapa gue males mbangunin mereka? alasannya sih simple aja pertama mereka susah dibangunin, kedua gue juga tahu rasanya dibangunin ketika lagi ingin tidur tapi disuruh bangun cepat-cepat itu gimana malesnya :v
Oh iya aku mau cerita sedikit gimana pengalamanku waktu mbagunin orang-orang di rumahku. Caww.....
1.       Bapak
Ahh bapak gue mah gampang banget dibangunin, tinggal tepuk aja tangannya pelan, beliau langsung bangun dengan ekpresi kagetnya. Mungkin bapak gue tidurnya nggak nyenyak atau emang kagetan kali ya....
2.       Emak
Mbangunin emak gue? ah jarang banget, lebih sering emang gue yang mbangunin gue dari alam mimpi gue :3 biasanya reaksi emak gue kalau dibangunin kalau enggak ngejawab gue dengan bahasa alam mimpi (ngelindur) ya kaget-kaget sambil tanya-tanya “apa? Kenapa? Ada apa?”. hemmm mungkin aku ngebanguninnya terlalu keras kali ya? (belajar feminim sa!! Belajar feminim!!!)
3.       Mba Rima
Kakak perempuan yang merupakan anak sulung di keluarga kami ini memberikan reaksi yang sama kayak bapak gue. Gampang banget dah kalau di bangunin, tapi meski gampang dibangunin kakak gue ini sepertinya juga hobi tidur. Ahhh entahlah mungkin keluarga gue emang tercipta untuk bisa dengan mudahnya tidur kapanpun dan dimanapun :v
4.       Mas Arfi
Kakak gue yang satu ini mah paling susah buat dibangunin dari tidurnya. Sekeras apapun kamu menggedor pintu kamarnya yang terkunci sambil teriak-teriak mungkin akan terdengar sebagai nyanyian nina bobo baginya. Aku tidak pernah berhasil membuatnya terlepas dari gaya gravitasi kasur di kamarnya, Toa masjid, Orkes New Palapa, Gelombang Tsunami, tak ada yang bisa membangunkannya kalau ia memang sedang ingin melanjutkan tidur, Hanya emaklah dengan jurus auman singanya satu-satunya orang yang selalu berhasil membuat kakakku yang ini terbangun.
5.       Mas Rif’an
Siap-siap disambut dengan senyum absurdnya saat kamu berhasil membangunkannya. Yaps kakak gue yang satu ini punya kebiasaan senyum-senyum sendiri sambil ngulet. Nggak tahu juga maksud dari senyumannya itu apa. Tak masalah kalau senyumnya menawan, lah ini senyum di muka bantalnya benar-benar nggak banget. Senyumnya waktu bangun tidur bahkan lebih aneh dari karaktel Picolo dalam animasi dragon ball. Oiyya membangunkan mas rif’an juga perlu tendangan ringan di kaki, timpukan bantal, dan teriakan delapan oktaf yang tidak sedikit :o
6.       Mas Upal
Kalau kakak cowok paling muda di keluarga gue ini mah gampang-gampang susah kalau di bangunin. Biasanya kalau dia nggak begadang atau nggak terlalu capek sih cukup ditepuk-tepuk aja pipinya. Tapi kalau enggak ya sama aja susah kayak yang lain, kalau sudah begini aku mengancam akan menggelitikinya kalau dia tidak mau bangun dan biasanya sih berhasil. Tidak ada kebiasaan khusus yang dia punya ketika bangun tidur. Kadang ia langsung berlari ke kamar mandi begitu terbangun, kadang pula duduk lumayan agak lama sembari mengumpulkan nyawa terlebih dahulu. Setelah kuamati, dia memiliki jam tidur yang paling sedikit diantara kakak-kakak cowokku yang lain.
7.       Banu
Adikku yang paling bongsor ini memiliki banyak reaksi ketika disuruh bangun tidur. Kadang ia menjawab perintahku untuk bangun dengan bahasa mimpinya (ngelindur) seperti emakku, kadang ia langsung bangun dan bergegas ke kamar mandi, kadang ia bangun lalu duduk sambil menahan kantuk layaknya ayam penyakitan, dan yang paling menjengkelkan kadang dia ngomel-ngomel sendiri sama orang yang mbangunin. Well terlepas dari sakit hati akibat omelannya aku mencoba mengerti dengan berkhusnudzon “oh mungkin adikku ini lelah semalam habis begadang jaga warung”
8.       Bani
Terakhir si bani, yeaahh butuh kesabaran ekstra buat bangunin si bungsu di keluarga kami ini. gimana enggak??? Tiap di suruh bangun emang sih langsung bangun eh la tapi ternyata dia bangun Cuma buat ganti tempat buat tidur doang. Ia berpindah-pindah tidur dari kamar ke kamar, tempat sholat, sofa, lantai, kursi, bahkan WC. Jadi perlu berulang-ulang kali bangunin dia. Adik kecilku ini juga sering kurang fokus kadang begitu bangun dia langsung sholat tanpa tahu itu sholat apa. duhhh....

Itu sedikit aib cerita dari pengalamanku membangunkan keluargaku, bagaimana dengan kamu..???