I.
Resensi
A.
Sinopsis
Drama ini bercerita tentang sepasang kakek-nenek yang mengalami konflik
dalam kehidupan rumah tangga. Suatu ketika setelah acara ulang tahun mereka
digelar, Datang Nyonya Wenas seorang janda seksi berkunjung ke kediaman pasangan
itu, nyonya Wenas datang berkunjung bermaksud untuk meminta maaf kepada kakek
dan nenek karena tidak bisa hadir diacara yang mereka gelar itu. Nenek seketika
marah dan merasa kesal, karena yang nenek tahu nyonya Wenas tidak diundang oleh
nenek dan kakek untuk hadir ke acara ulang tahun pernikahan mereka. Nyonya
Wenas yang ternyata adalah mantan kekasih kakek menjadi penyebab utama
kemarahan nenek kepada kakek. Nenek yang saat itu sedang merasa kesal,
bertambah kesal karena seketika Joni menghidangkan minuman susu dingin yang
diketahui bahwa minuman itu adalah kesukaan Nyonya Wenas. Tanpa pikir panjang,
nenek saat itu juga meminta bercerai kepada kakek. Dengan segala cara kakek
memohon agar dimaafkan dan agar nenek menarik kembali perkataannya tapi nenek
tetap kuat dengan apa yang telah dilontarkannya.
Nenek dan kakek bertengkar hebat, tiba-tiba datang Nita yang merupakan anak
tertua nenek dan kakek berkunjung menemui kedua orang tuanya. Nita hanya
terdiam mendengar dan melihat pertengkaran nenek dan kakek. Dan Novia adik Nita
datang dengan membawa pakaian-pakaiannya. Novia yang ternyata juga sudah meminta
cerai kepada suaminya karena cemburu berlebih kepada pasien suaminya itu.
Karena, tidak mau rumah tangga anaknya rusak. Nenek mengingatkan Novia untuk
tidak mengambil keputusan secara tiba-tiba, dan memikirkan kembali demi masa
depan anak-anaknya. Seolah tidak ada masalah apapun nenek menasehati Novia agar
tidak bercerai dengan kakek. Akhirnya masalah di antara nenek dan kakek
terhapus begitu saja karena anaknya Novia.
B.
Kelebihan Drama
Drama ini menyajikan isu yang
unik yaitu tentang problematika kehidupan rumah tangga ketika memasuki masa
tua. Kata perceraian seakan begitu mudah dikatakan dalam drama ini. Lewat tokoh
nenek kita dapat belajar bahwa terkadang kita harus memikirkan segala
sesuatunya dengan kepala dingin dan juga melihat suatu masalah tidak hanya
dengan satu sisi.
C.
Kekurangan Drama
Banyak sekali nama-nama yang
disebut dalam drama ini namun tidak memiliki peran yang penting seperti Vita
(suami novia), Meli dan Feri (anak-anak Novia), Icih (Pasien Vita). Jadi
mungkin jika drama ini dipentaskan toko-tokoh tersebut hanya akan sekedar
numpang lewat.
D.
Sasaran
Drama ini cocok dijakdikan bacaan
atau tontonan keluarga. Drama ini juga bisa dijadikan pembelajaran bagi
suami-istri untuk saling percaya dan menyayangi satu sama lain.
II.
Hubungan Drama dengan unsur-unsur drama
A.
Alur : Maju
1.
Eksposisi
-Adegan romantis kakek-nenek
ketika merayakan ulang tahun pernikahan mereka
2.
Konflik
-Muncul tamu tak diundang (nyonya
wenas) yang bersikap genit kepada kakek dan menatap sinis ke arah nenek
3.
Komplikasi
-Tamu tak diundang tersebut adalah mantan pacar
kakek
-Joni/Pesuruh menghidangkan susu dingin kepada
Nyonya Wenas karena ia tahu dari kakek bahwa itu minuman kesukaan nyonya wenas
4.
Klimaks
-Nenek cemburu sampai-sampai
minta cerai dari kakek
5.
Resolusi
-Novia anak tertua kakek-nenek datang menceritakan
keluh kesah keluarganya
-Nenek menasehati Novia
-Setelah menasehati Nenek tersadar bahwa nasihatnya
itu bahkan bisa untuk dirinya sendiri
B.
Tokoh
1.
Protagonis : Kakek (Jujur, Bijaksana, Romantis)
Nenek (Romantis, Pencemburu, keras
kepala)
Novia (Pencemburu, mudah curiga, keras
kepala)
2.
Tritagonis : Nita (Bijaksana)
3.
Antagonis : Nyonya Wenas (Penyindir, Penggoda)
4.
Kontagonis : Pesuruh (Amanat, Jujur, Pelupa)
C.
Latar
1.
Tempat : Di rumah kakek Nenek
2.
Waktu : Setelah pesta pernikahan
kakek-nenek usai
3.
Suasana : Tegang penuh
perdebatan dan sindiran
D.
Tema: Romantika Keluarga
E.
Amanat: Jangan
pernah mengambil keputusan saat kita sedang dikuasai amarah