Jepang....
Jepang adalah salah satu negara yang paling ingin
saya kunjungi. Saya sudah tertarik dengan jepang sejak masa kanak-kanak, pada
masa itu saya sering menonton anime-anime jepang di Televisi. Doraemon,
Inuyasha, Captain Tsubasa, Dash Yonkuro (Tamiya), Detective Conan, Sailor Moon,
Digimon, Naruto, dan Pokemon adalah anime-anime yang sering saya tonton. Dari
hobi saya menonton anime itu saya jadi semakin penasaran dengan Jepang. Saya jadi
tahu sedikit demi sedikit dengan kebudayaan Jepang.
Akhir kelas dua SMP adalah awal saya memiliki akun
Facebook, tidak tahu kenapa ternyata saya berteman dengan orang Jepang, Takuya
Tachibana namanya. Saya baru menyadari
kalau dia orang Jepang ketika di mengirimi pesan Facebook “Are you Indonesian”
begitu tulisnya di awal Chat kami. Awalnya saya
kaget, bahagia, aneh, dan berbagai perasaan anak alay ada pada diri saya
waktu itu. Saking alaynya saya menceritakan kepada teman-teman saya yang
dibalas dengan tatapan takjub.
Mulai saat itu saya dan Takuya saling berkirim
pesan Facebook, adanya layanan Facebook gratis pada masa itu semakin
mempermudah saya untuk berkomunikasi. Kami sering bertukar cerita tentang
negara masing-masing, terutama dia sering bercerita tentang Kota Ebisu yakni daerah
tempat ia tinggal. Sementara aku sering bercerita tentang Pekalongan terutama
tentang Batiknya, dan sungguh mengejutkan ia juga mengerti tentang batik,
bahkan dia bilang Kain batik tergolong kain yang mahal di Jepang dan hanya toko-toko
tertentu yang menjualnya.
Saat kelas satu SMA saya sudah jarang berkirim
pesan kepada Takuya, hal ini karena banyak teman-temanku yang mengatakan
mungkin Takuya itu sebenarnya orang Indonesia Kurang kerjaan yang pura-pura
jadi orang Jepang. Oke, mungkin itu benar dan logikaku juga mengatakan mungkin
aku ini kena tipu. Tapi Harapan kalau dia Jepang sungguhan itu muncul lagi
ketika dia kembali mengirimi pesan Facebook kepadaku.
“Selamat Pagi Asa”
“Aku sudah dua hari di Bali”
“Apa jarak Bali-Pekalongan Jauh?”
“Aku ingin mampir”
Begitulah isi pesannya, dia memakai bahasa
Indonesia, tidak memakai bahasa Inggris seperti sebelum-sebelumnya. Sungguh
sayang aku baru membuka pesan itu setelah delapan hari pesan itu dikirim. Aku
sudah membalasnya kalau “Bali-Pekalongan mungkin butuh dua hari perjalanan”
setelah itu dia tak membalas pesanku, entah mengapa rasanya aku merasa sedih.
Sampai sekarang pun sepertinya akun Facebooknya tidak pernah dibuka. Dear
Takuya, tidak perduli kamu orang Indonesia yang iseng atau Benar-benar orang
Jepang jika kamu membaca blogg ku ini aku hanya ingin berkata “apa kabarmu? Apa
kau baik-baik saja?”